Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 09:12:13【Kabar Kuliner】963 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(4)
Artikel Terkait
- BGN: 10 bulan berjalan, MBG telah serap ratusan ribu tenaga kerja
- Membaca arah masa depan Koperasi Desa Merah Putih
- Menemukan Shanghai tempo dulu di Jakarta Pusat
- KA Batara Kresna: Wisata Rel yang Semakin Diminati, Tumbuh 47,42% Sepanjang 2025
- Kemenkes: Siklus penularan cacingan mudah diputus dengan kebersihan
- Ide kegiatan seru & bermakna untuk merayakan Hari Pangan Sedunia 2025
- Wamenaker sebut Magang Nasional sarana siapkan tenaga kerja terampil
- Pertamina boyong 45 UMKM binaan unggulan dalam ajang TEI 2025
- Badan Gizi Nasional evaluasi program MBG Pamekasan setelah keracunan
- Wamenaker sebut Magang Nasional sarana siapkan tenaga kerja terampil
Resep Populer
Rekomendasi

Muzani minta PIRA Gerindra sukseskan program MBG Presiden Prabowo

Luhut minta BGN perbaiki serapan anggaran dan bangun ekosistem MBG

Pemkab Sigi hibahkan aset ke polres sebagai dapur SPPG guna dukung MBG

Gastrodiplomasi lewat cilok dan seblak

Hamas sebut perlintasan Rafah dibuka kembali pekan depan, 200.000 orang kembali ke Gaza utara

Pengelola SPPG sampaikan permintaan maaf atas insiden keracunan masal

Mendag sebut transaksi TEI 2025 tembus Rp286 triliun

Wamenaker sebut Magang Nasional sarana siapkan tenaga kerja terampil